Sabtu, 20 Februari 2010

Bangunan Tradisional

I. Jenis Rumah Gadang
Ciri-cirinya:
1. Denah berbentuk segi empat memanjang dari depan kebelakang
2. Atap berbentuk pelana atau perisai
3. Struktur atap tersusun dari kerangka kuda-kuda, untuk atap ditambah satu elemen struktur atap yaitu Jurai.
4. Pada bagian depan rumah gadang terdapat sepenggal atap miring yang disebut “Topi” atau “Dak” atau ” Markis” yang
berfungsi menahan cahaya matahari atau tampias hujan pada ruang depan yang selalu terbuka. Dak ini didukung oleh
sekor-sekor, baik yang terbuat dari kayu maupun besi.

II. Jenis Rumah Joglo
Ciri-cirinya:
1. Merupakan pengaruh dari arsitektur atau kebudayaan jawa
2. Struktur atapnya disusun oleh rangka kuda-kuda biasa, tidak mengenal batang-batang diagonal
3. Denah berbentuk bujur sangkar
4. Struktur atap tersusun dari kerangka
5. Sepenggal bagian depan dari ruang depan rumah Joglo secara keseluruhan menghasilkan dengan berbentuk bujur sangkar.

III. Jenis Rumah Bapang / Kebaya
Ciri-cirinya:
1. Atap berbentuk pelana tetapi berbeda dengan atap rumah Gadang, bentuk pelana rumah bapang adalah tidak penuh

IV. Jenis Rumah Panggung
Ciri-cirinya:
1. Bentuk rumah panggung didirikan oleh masyarakat betawi untuk mengatasi banjir, karena mereka mendirikan rumah diatas air atau diatas aliran sungai
2. Pada bagian rumah tersebut terdapat “Bala suji” atau tangga rumah, namun saat ini bala suji tidak lagi dirumah-rumah betawi
3. Bala suji secara kiasan berarti Kawasan penyejuk
4. Setelah melewati Bala suji akan terdapat Serambi depan atau Amben yang biasanya digunakan untuk menerima tamu
5. Amben kadang dipagar pembatas atau Langkan atau dibiarkan terbuka
6. Ruang tidurnya disebut Pangkeng, jaman dahulu pangkeng tidak diberi sekat, namun setelah mendapat pengaruh Belanda rumah-rumah betawi kemudian diberi ruang-ruang tidur
7. Dinding yang membatasi antara Pangkeng dan Amben disebut Grade. dinding ini terdiri dari dua buah jendela dan pintu.

V. Struktur Bangunan Betawi
1. Konstruksi rumah betawi diawali dengan Umpak, yaitu batu yang menahan beratnya Dinding
2. Pada bagian tengah kekuatan bertumpu pada Penglari dan pada bagian atas, aksentuasi konstruksi pada kuda-kuda
3. Secara garis besar sistem struktur banguan yang secara keseluruhan berbeda, unsur-unsur struktur maupun lihat dari
tata letak fungsi-fungsi atau ruang-ruangnya, pola yang dimiliki oleh rumah tradisional betawi cenderung bersifat
simetris walaupun bukan hal yang mutlak
4. Secara umum, tradisional betawi mempunyai tata ruang yang sederhana dan terdiri dari 3 kelompok yaitu Ruang depan, Tengah dan Belakang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.