Kamis, 27 Januari 2011

Analisis Bangunan Publik "DEPOK TOWN SQUARE" Dengan Menggunakan Metode Kritik Advokatif

Metode Advokatif merupakan cabang dari kritik arsitektur secara interperatif dimana kritik dengan metode avokatif memiliki ciri sebagai berikut:
• Kritik ini tidak diposisikan sebagai bentuk penghakiman (judgement) sebagaimana yang terjadi pada Normatif Criticism.
• Bentuk kritiknya lebih kepada sekadar anjuran yang mencoba bekerja dengan penjelasan lebih terperinci yang kadangkala juga banyak hal yang terlupakan
• Isi kritik tidak mengarahkan pada upaya yang memandang rendah orang lain
• Kritikus mencoba menyajikan satu arah topik yang dipandang perlu untuk kita perhatikan secara bersama tentang bangunan
• Kritikus membantu kita untuk melihat manfaat yang telah dihasilkan oleh sang arsitek melalui bangunannya dan berusaha menemukan pesona dimana kita telah mengira ia hanyalah sebuah objek yang menjemukan
• Dalam hukum advocatory Criticism, kritiknya tercurah terutama pada usaha mengangkat apresiasi pengamat

Objek yang dianalisis:
DEPOK TOWN SQUARE (DETOS)



Depok Town Square (atau disingkat Detos) adalah sebuah pusat perbelanjaan di Kota Depok, Jawa Barat, Indonesia. Mal ini mulai beroperasi tahun 2005, berlokasi di jalan utama Depok yaitu jalan Margonda Raya. Depok Town Square berada di bawah bendera Grup Lippo dan dibangun oleh PT Lippo Karawaci Tbk.
Detos berdiri di area seluas 160.000 m² dengan total areal lahan seluas 24.000 m² menawarkan lebih dari 2.300 unit kios yang terdiri dari exterior shop, speciality shop, open shop, kafe/restoran dan food court. Pusat perbelanjaan itu memiliki area parkir yang mampu menampung sekitar 1.300 mobil.
Pusat perbelanjaan ini menawarkan status kepemilikan secara strata title bagi para tenant.
Tenant besar yang saat ini telah hadir dalam pusat perbelanjaan ini diantaranya Hypermart, Matahari Department Store, Timezone, AW Restaurant, California Fried Chicken, KFC,Popeye, Hoka Hoka Bento, Bucheri dan Cineplex 21.

A. FASAD
DETOS terlihat bermain dengn warna-warna cerah pada bagian fasade-nya dan berani mengolah fasad dengan bentuk yang dinamis. Penggunan elemen kaca dan garis-garis simetris turut mendukung kesan dinamis yang berusaha diprlihatkan oleh mall ini. Hanya saja, letak nama mall ini “Depok Town Square” tidak jelas terlihat seperti halnya nama supermarket dan department store yang berada di dalamny seperti Hypermart dan Matahari.



B. LOKASI
Lokasi DETOS sendiri sangat strategis berada di jantung kota Depok yaitu Jalan Raya Margonda dan berhadapan dengan Margo City, salah satu mall terbesar di Depok. Selain itu, Depok sebagai kota Pelajar, memiliki beberapa Universitas dan Sekolah disekitar lokasi mall ini, sehingga banya pengunjung yang merupakan mahasiswa atau pelajar. Hal in berkaitan dengan lokasinya yang berdekatan dengan beberapa Universitas seperti Universitas Indonesia, Universita Gunadarma dan Bina Sarana Informatika, serta sekolah seperti Sekolah Pribadi, dll. Namun pada akhir pekan dan hari libur, pusat perbelanjaan ini biasanya didatangi oleh pengunjung yang mayoritas adalah keluarga.



C. INTERIOR
Secara Interior dari DETOS antara lain sebagai berikut:
- Lantai basement: Pada lantai basement terdapat supermarket “Hypermart” dan beberapa kios untuk menjual pakaian, aksesoris dan tempat perawatan seperti fish spa dll. Selain itu pula terdapat area makan seperti foodcourt dan restoran serta coffee shop, hanya saja keberadaan food court tidak dirawat dengan baik dan tidak dipergunakan.
- Lantai dasar: Lantai ini terdiri dari beberapa kios untuk menjual pakaian serta area tempat makan cepat saji dan ATM Center. Selain itu pula pada lantai dasar terdapar department store yaitu Matahari. Pada area lobby terlihat sangat tidk terawatt dari keramiknya hingga penataan counter-counter di tengah lobby. Selain itu jika dilaksanakan bazaar, terlihat bentuk stand dari bazaar-bazaar tersebut sangat berantakan. Podium/stage yang berada di tengah diantara escalator pun sangat tidak terawatt oleh pihak management building.
- Lantai 1: Pada lantai ini umumnya terdiri dari kio-kios yang menjual pakaian, serta lantai 1 dari Matahari Department Store. Selain itu pula terdapat beberapa restoran dan sebuah toko buku. Sayangnya banyak sekali kios yang tidak dibuka atau sudah dijual sehingga pada bagian belakang sangat sepi karena tidak ada kios yang buka. Pada koridornya berjejer penjua-penjual aksesoris yang menggunakan space untuk sirkulasi manusia. Hal ini sangat mengganggu karena mempersempit sirkulasi bagi pengunjung.
- Lantai 2: Pada lantai 2 ini, hampir keseluruhan terisi oleh kios-kios, namun seperti halnya dengan lantai 1, banyak kios pada bagian belakang yang tidak terpakai sehingga pada bagian belakang lantai ini sangat sepi. Selain itu terdapat pula beberapa salon serta tepat perawatan tubuh.
- Lantai 3: Pada lantai ini terdiri dari bioskop, pusat pemainan, foodcourt, pusat ponsel dan computer. Penataan stand untuk computer dan ponsel sudah terlihat teratur hanya saja masih kotor. Kondisi foodcourt yang ramai membuat foodcourt terllihat kotor jika tidak segara dibersihkan. Pada area ini beberapa lantai keramik terlihat pecah dan hal ini sangat mengganggu sirkulasi pengunjung dan membuat kotor.


KESIMPULAN:
Depok Town Square (DETOS) merupakan pusat perbelanjaan yang berada di tengah kota Depok. Selain itu juga Depok Town Square merupakan mall yang sering dikunjungi oleh kalangan mahasiswa dan pelajar, keberadaan interior pada pusat perbelanjaan ini harus lebih diperhatikan dan dirawat. Hal ini untuk kenyamanan pengunjung Deto sendiri. Selain itu pula pedagang yang berada di area koridor yang merupakan space sirkulasi manusia lebih baik dipindahkan ke tempat yang masih kosong agar tidak mempersempit sirkulasi manusia. Area lobby yang merupakan area utama pada mall pun lebih dirawat dan dibuat semenarik mungkin untuk menarik kesan pengunjung Detos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.