Kamis, 27 Januari 2011

Analisis Bangunan Publik "MARGO CITY" Dengan Menggunakan Metode Kritik Evokatif

Metode Evokatif merupakan cabang dari kritik arsitektur secara interperatif dimana kritik dengan metode evokatif memiliki ciri sebagai berikut:
Evoke : menimbulkan, membangkitkan
• Ungkapan sebagai pengganti cara kita mencintai bangunan
• Menggugah pemahaman intelektual kita atas makna yang dikandung bangunan
• Membangkitkan emosi rasa kita dalam memperlakukan bangunan
• Kritik evokatif tidak perlu menyajikan argumentasi rasional dalam menilai bangunan
• Kritik evokatif tidak dilihat dalam konteks benar atau salah tetapi makna yang terungkap dan penglaman ruang yang dirasakan.
• Mendorong orang lain untuk turut mebangkitkan emosi yang serupa sebagaimana yang dirasakan kritikus.

Objek yang dianalisis:
MARGO CITY



Jl. Margonda Raya yang diramaikan oleh beragam pusat perbelanjaan merupakan kawasan strategis yang berada di lingkungan pemukiman dan pendidikan. Margo City merupakan Pusat Belanja dan Hiburan yang terletak di Jl. Margonda Raya, dengan gedung berdesain dinamis dan modern.
Margo City dibangun dengan luas bangunan 67.000 M2 berdiri di atas tanah seluas 7.5 Ha. Bangunan 4 lantai yang terdiri dari Lower Ground, Ground Floor, 1st Floor dan 2nd Floor ini dilengkapi dengan 4 void dan Escalator, Travelator dan Elevator bagi pengunjung.

A. LANDSCAPE
Pusat perbelanjaan ini berfokus pada pengolahan landscape. Bangunan ini terbangun dengan lahan yang digunakan sebagian besar untuk pengolahan landscape. Pada landscape dari mall ini dibuat sedemikian rupa dengan ditanmi tanaman-tanan tropis. Bentuknya yang menarik membuat pengunjung pusat perbelanjaan ini menjadi sangat terkesan dengan bentuk olahan landscape.
Selain landscape, terdapat pula pusat olahraga yang terdiri dari lapangan futsal, basket, dan area untuk wall climbing maupun skateboard. Management building sangat cermat dalam menyikapi hal ini karena Kota Depok merupakan kota yang dimayoritas oleh mahasiswa dan pelajar.

B. FASAD




Fasade bangunan ini juga teridri dari material kaca, besi dan beton. Yng menjadi focal point pada bangunan ini adalah land mark sebuah crown berbentuk rangkaian besi tersusun menjulang di atas atrium dan skylight, setinggi 40 m. Land mark inilah yang membuat Margo City sangat berbeda dengan pusat perbelanjaan yang ada di Kota Depok. Selain itu, land mark ini menjadikan Margo City sebagai ikon baru kota Depok.

C. LOKASI
Lokasi Mall ini terletak di jantung kota Depok. Berada di jalan Margonda Raya yang merupakan jalan utama di Kota Depok. Mall ini juga berhadapan dengan Depok Town Square, salah satu mall terbesar di Depok. Selain itu, lokasinya yang berdekatan dengan beberapa Universitas seperti Universitas Indonesia, Universita Gunadarma dan Bina Sarana Informatika, serta sekolah seperti Sekolah Pribadi, dll, sehingga banyak pengunjung yang merupakan mahasiswa atau pelajar. Namun pada akhir pekan dan hari libur, pusat perbelanjaan ini biasanya didatangi oleh pengunjung yang mayoritas adalah keluarga.



D. INTERIOR
Margo City yang mengedepankan pelayanan terbaik sebagai acuan dalam mengelola manajemen gedung tersebut. Leased Mall yang mengadopsi konsep Single Coridor ini, berawal dari konsep comprehensive yang menerangkan arti kata "city" yaitu kota yang didalamnya terdapat berbagai fasilitas. Fasilitas tersebut dikembangkan dalam bentuk clustered dan terwujud dalam 3 zona yang meliputi: Margo Zone, City Zone dan O-Zone dengan rincian:
1. Margo Zone: area Food & Beverage dengan rangkaian café, restoran, patisserie and bakery serta Food Court dengan desain unik ber kapasitas 500 tempat duduk.
2. City Zone: merupakan area retail fashion dan life style yang menampilkan beragam fasilitas dan brand dari dalam maupun luar negri.
3. O-Zone: Area outdoor dengan kelengkapan fasilitas olahraga dan out door seperti : futsal, basket, jogging track, cycling track, skateboard area, bungee trampoline serta beragam fasilitas untuk mahasiswa (students center, DVD/ VCD rental, studio recording, café, dll).



Bentuk interior dari Margo City ini dapat dilihat dengan bentuk bukaan pada tengah gedung yang merupakan atrium utama. Seluruh koridor akan bruara pada bukaan ini. Pada bukaan ini sangat menekankan kenyamanan pengunjung. Oleh karena itu pada bukaan ini ni sering dijadikan sebagai area utama pada event-ebvenet tertentu. Zoning pad mall ini pn dibuat teratur, dimana area untuk perbelenjaan, untuk hiburan dan untuk area restoran/makan dibuat terpisah sesuai dengan masig-masing zona. Hal ini baik diterapkan pada mall-mall lainnya agar tidak menyulitkan pengunjung mall. Selain itu pula bentuk koridor yang ada pada mall ini terlihat sangat teratur dan terawatt sehingga kenyamanan pengunjung pun terasa. Space yang digunakan sebagai area sirkulasi pengunjung sangat diprioritaskan. Kebersihan interior pada mall ini menjadi nilai tambah dikarenakan kebersihan menjadi hal yang diutamakan pada pusat perbelanjaan ini.


KESIMPULAN:
Margo City merupakan sebuah mall di pusat kota Depok dengan land mark sebuah crown berbentuk rangkaian besi tersusun menjulang di atas atrium dan skylight, setinggi 40 m. Selain itu pula pola landscapenya yang dibuat semenarik mungkin, dan ditambahkan dengan berbagai zona-zona yang dibuat untuk kenyamanan pengunjung. Bentuk koridor yang rapi dan teratur memberikan kesan yang baik dimata pengunjung. Oleh karena itu Margo City kini dianggap sebagai ikon baru Kota Depok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.