Sabtu, 16 April 2011

Bangunan Hasil Modernisasi

1. HOTEL INDONESIA


Hotel Indonesia adalah hotel berbintang pertama yang dibangun di Jakarta, Indonesia. Hotel Indonesia memiliki sejarah panjang. Hotel ini hotel internasional pertama yang ada di Indonesia. Hotel Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 5 Agustus 1962.
Saat ini Hotel Indonesia dikelola oleh grup Kempinski dan namanya disesuaikan menjadi Hotel Indonesia - Kempinski, meski awalnya terjadi demonstrasi massa karena pergantian pengelolanya.
Seiring perkembangan zaman, Hotel Indonesia pun dipercantik tanpa mengubah wajah aslinya. Hotel ini direnovasi total sejak tahun 2004. Sejak itu dinamakan Hotel Indonesia Kempinski karena hotel ini dikelola Kempinski Hotels SA, grup hotel mewah tertua di Eropa.
Areal sekeliling Hotel Indonesia sekarang menjadi kompleks multi-guna dengan nama Grand Indonesia yang terdiri gedung perkantoran (Menara BCA dan Grand Indonesia Office tower), apartemen (Kempinski Residence), dan pusat perbelanjaan.


Salah satu tenant yang telah menempati bagian mal dari Grand Indonesia adalah bioskop Blitzmegaplex dan 3 departement store Seibu, Debenhams, Alun-Alun Indonesia.
Demikian pula, di dinding sebelah kanan lobi utama, terdapat relief batu pahat berukuran 24x3 meter yang menggambarkan kehidupan masyarakat Bali karya sanggar Sela Binangun dari Yogyakarta. Mozaik berukuran besar bergambar tarian tradisional Indonesia yang merupakan hasil karya G Sidharta dipajang di dalam restoran Ramayana. Selain itu, ada juga lukisan flora dan fauna Indonesia karya pelukis kenamaan dunia, Lee Man Fong.
Selain itu bentuk arsitektural dari Hotel Kempinski ini dibuat semodern mungkin seiring dengan perkembangan zaman masa kini. Bentuk fasade luarnya dibuat modern dengan elemen kaca yang diperbanyak.


2. GEREJA KATOLIK HATI KUDUS YESUS


Gereja ini telah dibangun pada saat penjajahan Belanda dulu. Gereja ini terdapat di daerah Kayutangan, Malang, Jawa Timur. Pada jaman dulu gereja ini berarsitektur neo klasik seperti layaknya gereja-gereja yang berada di roma. Dengan bentuk yang tinggi megah serta ukira-ukiran pilar yang detail dan dengan menara yang besar mencirikan bentuk bangunan klasik.


Kini ada yang berbeda dengan bangunan gereja tersebut telah terlihat ada yang berbeda dari penggunaan material fasade bangunannya. Material fasade kini menggunakan material keramik, dan juga perubahan bentuk struktur atap menara lonceng gereja. Namun pada keseluruhan bentuk luar dan dalam dari bangunan gereja ini masihlah dipertahankan bentuk aslinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.